Rabu, 09 September 2009

Strategic Planning

Strategic Planning:

E-Zine Sebagai Media Sosialisasi Budaya Asli Indonesia


Sekapur Sirih

Existensi kebudayaan dan kedaulatan Negara ini seolah kembali tergoyahkan. Seperti telah diberitakan beberapa waktu yang lalu bahwa Negara serumpun kita berusaha untuk memasukkan identitas kita ke dalam advertisementnya sebagai alat penarik turis dan tourism. Dikabarkan bahwa hal ini dikarenakan kita kurang waspada dan peduli akan hal-hal yang terjadi di sekitar kita, kita kurang peka terhadap kebudayaan kita sendiri atau malah kurang familiar. Sebetulnya kalau kita kemalingan sesuatu… kita juga harus introspeksi diri. Pasti ada sesuatu yang bersumber pada diri sendiri yang kurang diperhatikan (taruh sembarangan), yang kurang dijaga (tidak pakai kunci), atau bahkan…kita lupa bahwa kita punya (baru sadarnya waktu dicuri). Meskipun kita tidak hidup di hutan yang berlaku hukum rimba, adakalanya kita terpaksa “berjaga-jaga” bagaikan kita hidup di hutan, karena penghuni “hutan dunia” itu ada yang tidak menaati “Panduan Tidak Tertulis Cara Bersahabat Universal”. Berjaga-jaga juga bisa dengan cara sedikit menjaga jarak sehingga tidak ngelunjak.. sebenarnya kami disini mancari pemecahan masalh secara damai. Kami mencoba memecahkan masalah daari diri sendiri dulu, yaitu dengan mengenal kebudayaan sendiri lebih jauh, dan sebisanya menjaga atau malah menerapkannya demi kelestarian budaya. Karena perlu kita ketahui bahwa budaya itu mencerminkan identitas diri kita. Seseorang tanapa identitas pasti akan sulit dikenali, bahkan akan sulit untuk bisa eksis, karena tidak memiliki karakteristik tertentu.

Bab I

Pendahuluan

Latar belakang

Sudah 20 macam kebudayaan indonesia mengalami sharing yang sepihak dan tanpa seizin kita, dalam hal ini mengakibatkan jati diri kita dalam masalah. Mengapa hal ini terjadi? Kita bisa saja menyalahkan pihak-pihak tertentu dalam hal ini mereka yang melakukan ”pencurian” identitas suatu negara. Dari sini kita mungkin harus labih bijak dalam menyikapi sesuatu. Jangan hanya terus menerus menyalahkan, tapi kita juga harus tahu kenapa bisa budaya kita diklaim atawa diaku-aku oleh negara lain..

Yah memang sih sebagai warga yang memiliki rasa nasionalis kita wajib marah akan hal ini, tapi kalau hanya marah dan marah saja, yang ada hanya buang-buang energi, atau malah akan melakukan agresi? Sudahlah perang bukan jawaban atas sehgalanya. Intinya apabila kita kemalingan perasaan kita pertama mungkin marah, menyesal tapi satu hal. Yang paling penting dan tak dapat terelakkan adalah instropeksi diri. Apa yang telah kita beri untuk negeri ini, apa kita telah menjaga kebudayaanya dengan baik?. Ini adlah salah asatu cara untuk mereflaksikan diri kita sendiri, sebuah perenungan.

Selama ini kita lebih terbuai pada budaya-budaya barat yang masuk, hingga akhirnya melupakan kondisi budaya kita sendiri, hal ini lah yang membuat kita lengah. Dan akhirnya mereka para maling mencari celah untuk hal ini.

Mereka berani menklaim budaya-budaya kikta karena kebanyakan dari kita masih awam dengan budaya kita sendiri. Sehingga apabila timbul prpaganda-propaganda yang mereka berikan bisa saja kita langsung percaya dan akhirnya malah meruntuhkan kepercayaan diri kita sekaligus kepercayaan diri kita. Maka dari itulah mari kita lebih mengenal budaya kita, karena dengan lebih mengenali kita akan lebiih familiar. Meningkatkan rasa nasionalisme yang tinggi dan membangkitkan rasa ingin melindungi kkebudayaan tanah air tercinta sebagai identitas negara kita. Selain itu hal ini pun harus kita lakukan secara turun temurun menuju anak cucu kita sehingga kebudayaan kita akan tetap lestari keberadaannya. Dengan begini pasti kebudayaan tersebut tertanam kokoh pada bangsa ini. Dan tidak ada negara mana pun yang berani mengklaim budaya kita. Kalau mereka memaksa yang ada hnayalah rasa malu di kancah dunia internasional.

Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas , maka dapat dirumuskan masalah bahwa kebanyakan Masyarakat Indonesia masih belum benar-benar mengenali budayanya sendiri. Sehingga kita menjadi lengah dan kecolongan. Maka dari itu perlu kita bertanya pada diri sendiri.

1. Kenapa masyarakat masih belum familiar dengan budayanya sendiri ?

2. Faktor apa saja yang menyebabkan masyarakat kurang bisa menjaga kebudayaanya sendiri?

3. Faktor apa saja yang dapat mengakibatkan krisis identitas bangsa indonesia?

4. Solusi apa saja yang dapat diatasi dalam menjaga kebudayaan indonesia?

5. Efektifkah media desain untuk membantu mengenali kebudayaan indonesia ?

Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah tidak terlalu panjang dan lebar, maka permasalahan yang akan dibatasi disini hanya pada alternative penggunaan media desain untuk lebih mendekatkan masyarakat terhadap kebudayaan bangsanya sendiri. Sehingga timbul rasa ingin menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa. Juga memiliki pengetahuan yang lebih, sehingga apabiala melakukan re-klaimkebudayaan kita lebih memiliki pengetahuan tentang kebudayaan tersebut.

Tujuan Perencanaan Strategi

Adapun tujuan dari perencanaan strategi ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media desain dalam mensosialisasikan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat

2. Menarik dan mempengaruhi masyarakat untuk bisa mencintai serta mengenali budaya Indonesia dan merefleksikan kebudayaan tersebut terhadap kehidupan sehari-hari

3. Media Desain merupakan salah satu alternative dalam mensosialisasikan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat luas

Manfaat Perencanaan Strategi

Adapun manfaat yang didapat dalam perencanaan strategi ini adalah :

1. Media desain sebagai salah satu alternative untuk menambah pengetahuan akan kebudayaan Indonesia

2. Mengetahui seberapa besar potensi media desain dalam sosialisasi kebudayaan ini

3. Mengenalkan dan menambahkan pengetahuan tentang kebudayaan asli Indonesia

4. Besarnya kontribusi media desain dalam menambah rasa cinta terhadap kebudayaan asli bangsa

5. Mempengaruhi masyarakat untuk bisa lebih mengenal dan mencintai serta menjaga kebudayaan asli Indonesia

BabII

Perencanaan Strategi Sosialisasi

. KONSEP DESAIN

. Konsep Kreatif

. Tujuan Kreatif

Tujuan kreatif dari sosialisasi berupa media elektronik kepada masyarakat ini untuk mengerti dan menyadari pentingnya menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan asli Indonesia sehingga menimbulkan rasa ingin melestarikan dan melindungi kebudayaan sendiri.

. Strategi Kreatif

. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran dari media sosialisasi masyarakat ini dapat diperlihatkan dari beberapa karakteristik berikut di bawah ini:

Geografis :

- untuk seluruh daerah di Indonesia secara network

Demografis :

- jenis kelamin : laki-laki maupun perempuan

- usia : 13 tahun sampai 65 tahun

- etnis : dari segala suku/etnis

- pendidikan : minimal dapat mengakses internet

- pekerjaan : meliputi berbagai macam pekerjaan, mulai dari karyawan sampai pengusaha, dokter, wiraswasta, ibu rumah tangga, teknisi, bahkan pelajar ataupun mahasiswa.

Behavioral:

- status pengguna : merupakan pengguna potensial media internet dan merupakan warga negara Indonesia.

- user rate :dapat dikategorikan rata-rata merupakan pengguna internet yang memiliki rasa perduli terhadap bangsanya sendiri

- perilaku terhadap produk : positif, tidak membedakan

- status keloyalan : medium

Psikografis :

- kelas sosial : merupakan kelas menengah-menengah ke atas

- gaya hidup : mereka yang memiliki gaya hidup serba praktis dan tidak sempat meluangkan waktunya untuk membeli majalah

Paduan Kreatif

1. Tema konsep kreatif

Tema konsep kreatif dari media sosialisasi masyarakat ini adalah untuk kebudayaan kita, perlu tindakan awal dan nyata yaitu mengetahui akan kebudayaan sendiri. Dengan maksud bahwa untuk mempertahankan kelestarian budaya.

2. Isi Pesan

Isi pesan dari media sosialisasi masyarakat ini adalah berupa ajakan kepada masyarakat agar sadar serta peduli dan yang terpenting mengambil tindakan nyata yaitu ikut turut serta melestarikan kebudayaan sendiri

3. Bentuk Pesan

Bentuk pesan secara verbal dan visual menyampaikan bahwa diperlukan kesadaran serta tindakan awal dan nyata yaitu sikap perduli terhadap kebudayaan negeri sendiri Bentuk pesan secara visual menggunakan pendekatan secara simbolisasi, yang berhubungan dengan kebudayaan bangsa Indonesia. Pesan secara visual menampilkan visualisasi/gambaran yang saling menunjang dengan pesan verbal yang disampaikan. Visualisasi yang ditampilkan mewakili identitas dari kebudayaan bangsa Indonesia

Program Kreatif

Logo Sosialisasi

Logo sosialisasi dari media sosialisasi masyarakat ini adalah Gambar Gunungan Wayang yang mempunyai arti sebagai berikut :

- Sebagai simbol bahwa negara kita adalah negara yang besar dan kokoh dengan keanekaragaman budayanya. Tetapi walau berbagai macam ras dan budaya tetap dipersatukan oleh rasa kebersamaan Dalam pewayangan gunungan digunakan setiap pergantian lakon, dan gunungan inilah yang menyatukan sebuah cerita dalam pewayangan.

. Tipografi

Untuk Title menggunakan Javanist Script, dan untuk artikel menggunakan Century Gothic dengan ukuran font 9. Untuk Javanist Script menggambarkan salah satu kebudayaan Indonesia, sedangkan untuk Century Gothic mengesankan rapih dan elegan.

. Penyajian pada media

1. Media E-Zine

Indonesian Motives

-Visual : Menerapkan berbagai macam motif-motif dari berabagai suku bangsa Indonesia kedalam e-zine sebagi identitas visual yang mencerminkan kekhasan Indonesia

-Verbal :dengan headline yang berbunyi “Save our culture, save our nation” mengandung arti bahwa denagn menyelematkan kebudayaan negara kita, sama dengan menjaga eksistensi negara kita di mata dunia

Konsep media

. Pengertian Media

Media merupakan sarana komunikasi berupa ruang dan waktu untuk menyampaikan pesan baik pemasangan iklan dalam bentuk cetak maupun audiovisual kepada khalayak sasaran yang dituju. Fungsi dari media sendiri meliputi dua proses yaitu strategi perencanaan media dan pemilihan sarana media.

Strategi perencanaan media merupakan perencanaan jadwal publikasi di media cetak maupun elektronik. Strategi perencanaan media dapat dimulai dengan menentukan khalayak sasaran dan tujuan komunikasi kepada khalayak sasaran tersebut. Perencana media juga harus menentukan tujuan penyebaran pesan yang meliputi kapan, dimana, dan seberapa sering sebuah iklan ditayangkan.

Dalam pemilihan sarana media, beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu strategi dan tujuan sosialisasi, ukuran dan karakterisitik dari tiap media, keadaan geografis, dan harga. Jika satu media sudah terpilih maka perencana media harus menjadwal berapa ruang dan waktu yang dipakai dalam suatu periode waktu tertentu.

Tujuan Media

Dalam penyampaian pesannya, sosialisasi ini memerlukan media yang tepat agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak sasaran yang dituju. Dalam sosialisasi e-zine kepada masyarakat tentang pesan menjaga kebudayaan, tujuan penggunaan media adalah agar himbauan mencintai kebudayaan sendiri dapat tersampaikan sehingga khalayak sasaran mengerti dan pada akhirnya sadar dan melakukannya. Agar pesan tersebut berhasil sampai ke khalayak sasaran maka diperlukan media, frekuensi serta waktu penerbitan yang tepat.

Strategi Perencanaan Media

Media yang dipilih dalam sosialisasi ini adalah media lini atas yang meliputi e-zine

Perencanaan Media Lini Atas

Media lini atas atau yang biasa disebut above the line adalah kegiatan sosialisasi dimana pesan disebarkan melalui media komunikasi massa seperti internet.

Alasan penempatan media :

Internet

Sebagai media digital, internet mampu merebut pasar yang luas serta jangkauannya internasional. E-zine sendiri merupakan media publikasi yang cukup sering dibaca oleh pribadi yang aktif dan dinamis. Yang tidak sempat membeli majalah atau koran.

Kelebihan e-zine adalah :

1. Jangkauan

Mampu menjangkau khalayak sasaran

2. Frekuensi

Mampu mengulang pesan apabila kita save file, kemudian open file

3. Kontinuitas

Kesinambungan penyampaian pesan

4. Warna

Mampu memberikan warna yang dikehendaki sesuai dengan identitas

5. Pengaruh

Kekuatan pesan dapat mempengaruhi sasaran

6. Ekonomis

Sangat murah karena hanya dikenai biaya akses internet saja

7. Praktis

Hanya membutuhkan alat penyimpan seperti flashdisk, dan tidak menimbulkan samapah

Kelemahan e-zine adalah:

1. hanya bisa diakses melalui internet

2. tidak efektif untuk mereka yang gaptek

3. hnya menjangkau mereka yang menghendaki

Alasan penempatan media :

E-zine ini hanya perlu diaupdate sebualan dua kali dan dalam pengupdate tersebut anda akan disuguhi info-info tentang seputar kebudayaan indonesia. Sekaligus mendapat trivia, quotes dan beberapa fitur lain yang akan memperkaya pengetahuan anda tentang kebudayaan indonesia, disertai foto-foto beresolusi tinggi yang mungkin dapat anda save sebagai cinderamata, yang mungkin juga bisa menjadi sumber referensi bagi anda yang suka sekali menjadi turis domestik

Program Media dan BudgetMedia

Program Media

E-Zine

Operasional e-zine ini memerlukan kru observer, editor, dan redaksi, sama seperti media cetak, hanya saja e-zine tidak perlu dicetak. Jadi kemungkinan budget diperlukan untuk biaya observasi, riset, dan upah crew. Media e-zine ini sangat ekonomis hanya memerlukan biaya akses internet. Dan diterbitkan hanya dua bulan sekali. Jika operasional internet di hitung per bulannya maka bisa menghemat resource kita

Budget Media

Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk publishing e-zine kepada masyarakat tentang pelestarian budaya ini adalah sebagai berikut :

- internet : Rp..750.000.,- / bulan

Biaya total yang dibutuhkan untuk publishing e-zine kepada masyarakat tentang pelestarian kebudayaan ini selama 33 edisi sekitar 16 bulan, terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2009 hingga 1 februari 2011 adalah sebesar Rp. 12.000.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar